Terapi kanker payudara mempertimbangkan sejumlah faktor. Sebagian faktor ini dapat ditentukan dari biopsi, tetapi faktor lain hanya dapat ditentukan setelah operasi pengangkatan tumor.
Histologi sel kanker payudara memberi tahu kita di jaringan payudara mana kanker terbentuk (karsinoma duktal atau lobular) dan apakah tumor bersifat invasif atau non-invasif.
Histologi juga dapat menunjukkan sebagian subtipe kanker payudara yang lebih jarang, termasuk:
Kelas didasarkan pada seberapa berbedanya penampakan sel tumor dibandingkan sel payudara normal, dan seberapa cepat sel tumbuh. Nilai kelas ditentukan antara satu sampai tiga dan menggambarkan seberapa agresif sel tumor; semakin tinggi kelas, semakin agresif tumor tersebut.
Estrogen dan progesteron adalah hormon seks yang terdapat secara alami pada wanita. Sebagian tumor payudara bergantung pada pasokan estrogen dan/atau progesteron untuk bertumbuh; jenis tumor ini memiliki kadar reseptor tinggi (ER atau PgR) yang menjadi tempat hormon menempel untuk merangsang pertumbuhan tumor. Tumor dengan ekspresi ER disebut tumor positif ER dan dapat ditatalaksana dengan mengurangi pasokan estrogen ke tumor, biasanya dengan menyekat ER atau membatasi kadar estrogen dalam darah.
Reseptor HER2 diekspresikan pada permukaan semua sel dan terlibat dalam proses normal pertumbuhan, pembelahan, dan perbaikan sel. Sekitar 20% kanker payudara memiliki kadar HER2 yang tinggi secara abnormal pada permukaan sel tumor sehingga disebut tumor positif HER2. Tumor ini cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin menyebar dibandingkan kanker payudara negatif HER2. Kanker payudara positif HER2 dapat diterapi dengan obat yang menyekat reseptor HER2 untuk menghentikan pertumbuhan tumor yang tidak terkendali.
Status reseptor hormon dan ekspresi HER2 dinilai dengan teknik yang disebut imunohistokimia, di mana jaringan kanker payudara diwarnai dengan zat kimia yang akan menunjukkan apakah sel kanker memiliki reseptor hormon atau HER2. Teknik lain, disebut hibridisasi in situ juga dapat digunakan untuk melokalisasi gen spesifik, memungkinkan dokter untuk melihat apakah sel kanker payudara memiliki salinan tambahan gen HER2. Ekspresi reseptor hormon dan HER2 dapat bervariasi antara bagian tumor yang berbeda, sehingga spesimen biopsi negatif reseptor hormon dan negatif HER2 biasanya dites ulang pada jaringan tumor yang diangkat secara bedah (Cardoso et al. 2018 [in press]).
Penanda biologis lain juga dapat dievaluasi pada spesimen tumor dari biopsi/operasi. Contohnya, Ki67 adalah protein yang ditemukan dalam sel ketika membelah (misalnya pada kanker) tetapi tidak ditemukan ketika sel beristirahat. Karena itu, bila Ki67 ditemukan dalam sejumlah besar sel, hal ini menandakan tumor sedang bertumbuh dengan cepat.
Profil ekspresi gen, yang menunjukkan set gen yang diekspresikan tumor, dapat digunakan untuk memberikan informasi tambahan dan mengelompokkan pasien sebagai ‘risiko tinggi’ atau ‘risiko rendah’; namun penggunaan metode ini bervariasi antarnegara, tergantung sumber daya.
Kawan sehat, untuk menentukan derajat kanker payudara ternyata memiliki banyak sekali faktor yang berpengaruh terhadap angka harapan hidup dan terapi. Sehingga kanker payudara merupakan kanker yang bersifat sangat personal ya.
Disadur dari : ESMO panduan pasien kanker payudara