Berita

←   Kembali ke daftar berita Penentuan Stadium Kanker Payudara

Penentuan Stadium Kanker Payudara

Penentuan stadium kanker digunakan untuk mendeskripsikan ukuran dan posisinya dan apakah tumor sudah menyebar dari tempat awal timbul. Penentuan stadium klinis meliputi pemeriksaan fisik, tes darah, dan pencitraan. Selain mamografi awal Anda, pemindaian lebih lanjut mungkin diperlukan, termasuk pemindaian computed tomography (CT scan) dada Anda, ultrasonografi, pemindaian CT atau MRI perut, dan pemindaian tulang. Alternatif lain adalah pemindaian positron emission tomography (PET), yang dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh tubuh.

  • Pemindaian CT (CT scan): Ini adalah sejenis teknik sinar X yang memungkinkan dokter melihat organ dalam Anda dalam potongan melintang.
  • Pemindaian MRI: MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran detail dalam tubuh Anda.
  • Pemindaian tulang: Pemeriksaan ini melibatkan penyuntikan sejumlah kecil zat radioaktif ke dalam pembuluh darah vena dan memungkinkan dokter melihat daerah tulang abnormal di seluruh tubuh Anda, karena tulang abnormal menyerap lebih banyak radioaktivitas daripada tulang sehat.
  • Pemindaian PET: PET menggunakan zat radioaktif yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena dan dapat membantu mengidentifikasi area kanker yang mungkin terlewat pada pemindaian MRI atau CT. Sebagian besar pemindaian PET sekarang dilakukan bersamaan dengan pemindaian CT.

Penentuan stadium bedah didasarkan pada pemeriksaan jaringan yang diangkat ketika operasi.

Penentuan stadium kanker untuk menentukan ukuran dan penyebaran tumor dideskripsikan dengan urutan huruf dan angka. Untuk kanker payudara, terdapat lima stadium yang dilambangkan dengan angka romawi 0 hingga IV. Umumnya, semakin rendah stadium tumor, prognosis semakin baik. Sistem stadium TNM mempertimbangkan:

  • Seberapa besar kanker, atau ukuran tumor (T)
  • Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening (N)
  • Apakah kanker telah menyebar ke lokasi jauh, atau metastasis (M)

Biopsi kelenjar getah bening

Biopsi kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari penentuan stadium kanker payudara. Penyedotan kelenjar getah bening yang mencurigakan menggunakan jarum kecil dilakukan untuk mengonfirmasi atau menyingkirkan metastasis kelenjar getah bening sebelum terapi dimulai. Untuk mengevaluasi keterlibatan kelenjar getah bening, proses yang disebut biopsi kelenjar getah bening sentinel biasanya dilakukan (Cardoso dkk., 2018 [in press]), di mana kelenjar getah bening sentinel (kelenjar getah bening pertama tempat sel kanker kemungkinan besar menyebar dari tumor) diidentifikasi, diangkat, dan diperiksa untuk mendeteksi sel kanker.

Gambar. Biopsi Kelenjar Getah Bening Sentinel

Sistem pengelompokan stadium untuk kanker payudara dideskripsikan di tabel bawah ini (Cardoso dkk., 2018 [in press]). Hal ini mungkin tampak rumit, tetapi dokter Anda akan mampu menjelaskan tabel bagian mana yang menggambarkan kanker Anda.

Stadium 0. Tumor non-invasif yang terbatas di dalam payudara (TisN0M0)

Stadium I. Tumor kecil dan terbatas pada jaringan payudara atau dengan bukti kanker di kelenjar getah bening dekat payudara

IA

·     Diameter tumor tidak lebih dari 20 mm dan terbatas pada payudara (T1N0M0)

IB

·      Tidak terdapat bukti tumor primer (T0) atau diameter tumor tidak lebih dari 20 mm (T1), tetapi mikrometastasis (tidak lebih dari 2 mm) didapatkan pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II; kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1mi); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

Stadium II. Tumor terdapat dalam payudara atau kelenjar getah bening sekitar, atau keduanya

IIA

·     Tidak terdapat bukti tumor primer (T0) atau diameter tumor tidak lebih dari 20 mm (T1); metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

·      Diameter tumor lebih dari 20 mm tetapi tidak lebih dari 50 mm (T2) dan terbatas pada payudara (N0); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

IIB

·     Diameter tumor lebih dari 20 mm tetapi tidak lebih dari 50 mm (T2); metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

·     Diameter tumor lebih besar dari 50 mm (T3) dan terbatas pada payudara (N0); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

Stadium III. Tumor telah menyebar dari payudara ke kelenjar getah bening di dekat payudara, ke kulit payudara, atau dinding dada

IIIA

·     Tidak terdapat bukti tumor primer (T0), diameter tumor tidak lebih dari 20 mm (T1), diameter tumor lebih besar dari 20 mm tetapi tidak lebih dari 50 mm (T2), diameter tumor lebih besar dari 50 mm (T3); metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah bening terfiksasi atau kusut (N2); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

·     Diameter tumor lebih besar dari 50 mm (T3); metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

IIIB

·      Tumor (ukuran apa pun) telah meluas ke dinding dada dan/atau kulit (T4); kelenjar getah bening tidak terlibat (N0) atau metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level I/II dan kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1) atau kelenjar getah bening terfiksasi atau kusut (N2); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

IIIC

·     Tumor stadium apa pun (T apa pun); metastasis terdapat pada kelenjar getah bening ketiak ipsilateral level III, di kelenjar getah bening payudara internal ipsilateral dengan bukti klinis metastasis kelenjar getah bening ketiak level I/II, atau di kelenjar getah bening supraklavikula ipsilateral (N2 atau N3); tidak terdapat metastasis jauh (M0)

Stadium IV. Tumor telah menyebar ke bagian tubuh lain (T apa pun N apa pun M1)

Disadur dari : ESMO Panduan Pasien Kanker Payudara