Berita

←   Kembali ke daftar berita Informasi umum Limfoma (Kanker Kelenjar Getah Bening)

Informasi umum Limfoma (Kanker Kelenjar Getah Bening)

1. Definisi

Limfoma atau dalam istilah umum disebut sebagai kanker kelenjar getah bening adalah jenis kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening dan jaringan limfoid. Limfoma berasal dari sel-sel limfosit B atau T, yaitu sel darah putih yang dalam keadaan normal atau sehat menjaga daya tahan tubuh kita untuk melawan bakteri, jamur, parasit dan virus yang kemudian menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dan menjadi kanker darah. Limfoma secara umum dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu : Limfoma Non-Hodgkin dan Limfoma Hodgkin.

2. Epidemiologi

Limfoma merupakan penyebab kematian utama pada kanker pada pria usia 20-39 tahun. Insidensi limfoma didapatkan lebih banyak pada pria dibading wanita. Di Indonesia, limfoma non Hodgkin bersama-sama dengan limfoma Hodgkin dan leukemia menduduki urutan peringkat keganasan ke-6. Sekitar 90% penderita limfoma merupakan Limfoma non Hodgkin dan sisanya limfoma Hodgkin.

3. Faktor Risiko

Faktor - faktor risiko Limfoma meliputi :
• Usia, Sebagian besar limfoma Hodgkin terjadi pada orang yang berusia 15 – 30 tahun dan usia diatas 55 tahun. Sedangkan risiko limfoma non-hodgkin akan meningkat seiring usia, khususnya pada orang berusia lanjut, yaitu usia diatas 60 tahun.
• Faktor Genetik, Sebagian besar limfoma Hodgkin terjadi pada orang yang berusia 15 – 30 tahun dan usia diatas 55 tahun. Sedangkan risiko limfoma non-hodgkin akan meningkat seiring usia, khususnya pada orang berusia lanjut, yaitu usia diatas 60 tahun.
• Pernah Tertular Virus Epstein-Barr atau EBV, Virus ini menyebapkan demam kelenjar. Orang yang pernah mengalami demam kelenjar lebih berisiko mengalamai Limfoma Hodgkin.
• Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah , Kekebalan tubuh yang lemah dapat juga menjadi factor risiko Limfoma, Misalnya karena mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau menggunakan obat imunosupresan.
• Jenis Kelamin , Limfoma lebih banyak menyerang pria dibandingkan dengan wanita.
• Paparan Kimia Beracun , Paparan terhadap bahan kimia beracun (pestisida herbisida, pewarna rambut) juga dapat memicu Limfoma.

3. Gejala dan Tanda

Gejala yang sering ditemukan pada penderita limfoma pada umumnya non-spesifik, diantaranya :
• Penurunan berat badan >10% dalam 6 bulan.
• Demam 38oC >1 minggu tanpa sebab yang jelas.
• Keringat malam yang berlebihan.
• Cepat lelah.
• Penurunan nafsu makan.
• Pembesaran kelenjar getah bening didaerah ketiak, leher, atau selangkangan.
• Sesak napas akibat pembesaran kelenjar getah bening didaeah mediastinum.
• Pembesaran limfa (splenomegali).

4. Diagnosis

Pemeriksaan untuk diagnosis limfoma antara lain adalah :
• Pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
• Biopsi eksisional secara langsung pada bagian kelenjar getah bening yang membesar.
• Aspirasi sumsum tulang dan biopsi sumsum tulang untuk mengetahui ada tidaknya limfoma pada sumsum tulang.
• Imaging (x-ray, CT scan,MRI, PET scan) untuk mengetahui gambaran letak pembesaran kelenjar getah bening terutama didaerah dada dan perut.

5. Prognosis

Beberapa tipe limfoma dapat disembuhkan, dan untuk jenis lainnya, banyak pasien yang mampu menjaga penyakit mereka dibawah kontrol dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dengan pengobatan medis.

 

Sumber:
1. Panduan Penatalaksanaan Limfoma Non-Hodgkin. Komite Penanggulangan Kanker Nasional,2016
2. Non-Hodgkin's lymphoma : diganosis and management. NICE Guideline, 2016
3. Hodgkin lymphoma : ESMO Clinical Practice Guideline for diagnosis, treatment and follow up. Annals of Oncology, 2018
4. Clinical practice guideline for the diagnosis and management of lymphoma, Cancer Council of Australia, 2007
5. Guidelines for the management of non-hodgkin'sand hodgkin's lymphoma in adults. London Cancer North and East,
6. Data dan Kondisi Penyakit Limfoma di Indonesia. InfoDATIN Pusat Data Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2015