Berita

←   Kembali ke daftar berita Faktor Risiko Kanker Payudara

Faktor Risiko Kanker Payudara

Kanker Payudara masih menjadi momok yang mengerikan bagi kita semua. Ter"vonis" menderita kanker payudara tidak jarang menjadi sesuatu yang sangat mengerikan, sehingga banyak orang pun berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari vonis ini. Tapi kok, kalau dicari-cari di sosial media banyak sekali info yang berseliweran, sampai-sampai kita jadi bingung, yang mana sih yang benar. Daripada bingung, yuk kita belajar sama-sama mengenai faktor risiko kanker payudara.

Bagian 1 - Faktor Risiko Yang Tidak Bisa Dihindari

1. Usia

Semakin tua usia kita, risiko terjadinya kanker payudara semakin tinggi. Hal ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, kemampuan sel untuk mengenali mutasi atau perubahan DNA semakin berkurang. Kemampuan sel imun untuk mengenali sel-sel kanker juga semakin melemah, sehingga sel kanker semakin mudah untuk bertumbuh.

2. Riwayat Kanker Payudara pada Keluarga

Walaupun 90% kanker payudara muncul secara spontan dan tidak diturunkan, riwayat kanker payudara pada keluarga, terutama keluarga sedarah meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Dari sekian banyak gen yang ada pada manusia, mutasi pada BRCA1 dan BRCA2 menjadi sebagian kecil dari mutasi genetik yang meningkatkan kejadian kanker payudara yang diturunkan.

3. Usia mens pertama dan/atau usia menopause

Faktor risiko ini berkaitan dengan paparan hormon estrogen, yang mana diketahui estrogen menjadi salah satu pemicu pertumbuhan kanker payudara. Semakin dini usia mens pertama dan/atau semakin lanjut usia menopause, maka paparan estrogen akan semakin tinggi, sehingga risiko kanker payudara akan semakin besar.

4. Memiliki Payudara yang "padat"

Pengertian payudara yang padat ini tidak sama dengan payudara yang besar. Kepadatan payudara ini biasanya dapat dinilai dari pemeriksaan mammografi. Kepadatan payudara ini berbanding lurus dengan jumlah jaringan ikat serta kelenjar susu dari payudara, yang mana sel-sel kelenjar susu ini menjadi "induk" dari kanker payudara. Selain itu, jaringan payudara yang padat menyebabkan pembacaan hasil mammografi menjadi lebih sulit untuk deteksi dini, sehingga lebih rentan ditemukan saat ukuran benjolan lebih besar.

Bagian 2 - Faktor Risiko yang Bisa Dihindari atau Dimodifikasi

Daftar Faktor Risiko di bawah ini bisa kita kurangi atau bahkan kita hindari dengan tujuan memperkecil kemungkinan terjadinya kanker payudara. Apa saja faktor risiko ini?

1. Kegemukan atau Obesitas

Obesitas memang meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskuler dan metabolik seperti diabetes. Ternyata, obesitas juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan respon imun, sehingga risiko kanker payudara pun semakin meningkat. Olahraga rutin yang teratur untuk mengurangi berat badan mampu mengurangi risiko kanker payudara dan berbagai penyakit yang berhubungan dengan obesitas.

2. Merokok

Tidak diragukan lagi, merokok (baik aktif maupun pasif) juga berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan. Paparan asap rokok yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko kerusakan sel hingga mutasi DNA, sehingga risiko kanker pun meningkat, termasuk kanker payudara.

3. Mengonsumsi Alkohol

Orang yang mengonsumsi alkohol secara rutin ternyata memiliki risiko kanker payudara mulai dari 1.2 hingga 1.6 kali lebih besar daripada mereka yang tidak mengonsumsi sama sekali.

4. Tidak punya anak atau memiliki anak pertama di usia di atas 35 tahun

Hal ini terkait dengan paparan estrogen, yang mana semakin tinggi paparan estrogen, maka semakin tinggi risiko terkena kanker payudara. Selama periode kehamilan, hormon estrogen dalam tubuh sangat berkurang dibandingkan ketika siklus menstruasi biasa. Namun, punya anak terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu dekat jaraknya tidak baik untuk kesehatan Ibu.

5. Menggunakan kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal (pil KB, suntik KB, susuk / AKDR) mengandung hormon estrogen untuk menunda kehamilan. Estrogen ini lah yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Alternatif kontrasepsi lain yang tidak mengandung hormon juga bisa menjadi pilihan.

 

Sebenarnya apa tujuan kita mengetahui faktor risiko ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk kita bisa menghindari faktor risiko yang bisa diubah, dan juga untuk lebih waspada apabila memiliki faktor risiko yang tidak dapat diubah. Selalu lakukan SADARI setiap bulan, dan ketika ada benjolan, jangan ragu periksa ke Dokter ya.

Sumber:
1. Sun YS, Zhao Z, Yang ZN, et al. Risk Factors and Preventions of Breast Cancer. Int J Biol Sci. 2017;13(11):1387-1397. Published 2017 Nov 1. doi:10.7150/ijbs.21635

2. https://www.cdc.gov/breast-cancer/risk-factors/index.html