Berita

←   Kembali ke daftar berita Transformasi Penanganan Kanker di Indonesia

Transformasi Penanganan Kanker di Indonesia

Pada bulan Februari, banyak negara, termasuk Indonesia, mengadakan festival, jalan sehat, kampanye informasi publik, dan acara lainnya untuk merayakan Hari Kanker Sedunia. Kesadaran publik diharapkan menjadi lebih baik, termasuk dalam pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan kanker. Meskipun selama ini kanker dianggap tidak dapat disembuhkan, data menunjukkan peningkatan tingkat kelangsungan hidup yang signifikan di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Singapura.


Namun, di Indonesia, manajemen kanker masih menghadapi tantangan besar. Meskipun anggaran untuk pengobatan kanker meningkat setiap tahun, program pencegahan dan deteksi dini belum memberikan hasil optimal. Sebagian besar pasien kanker datang ke rumah sakit dalam tahap lanjut, memerlukan obat-obatan yang sangat mahal, dan waktu tunggu untuk mendapatkan terapi dan radioterapi masih sangat lama.


Banyak pasien kanker di Indonesia bahkan harus mencari perawatan di luar negeri karena merasa kualitas pengobatan di Indonesia masih tertinggal. Hal ini memperparah defisit anggaran BPJS Kesehatan. Meskipun demikian, terdapat kemajuan di beberapa daerah maju seperti Jakarta yang telah mampu memberikan perawatan kanker yang baik.


Untuk memperbaiki sistem kesehatan, pemerintah harus berani melakukan perubahan yang signifikan. Hal ini termasuk mendirikan pusat-pusat kanker regional dan meningkatkan program pencegahan serta akses terhadap perawatan kanker. Target jangka panjang adalah mencapai tingkat kelangsungan hidup minimum 50 hingga 60 persen untuk pasien kanker dalam lima tahun ke depan.


Kesimpulannya, meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, dengan perubahan yang tepat dalam sistem kesehatan, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan penanganan kanker dan meningkatkan harapan hidup bagi pasien kanker di masa depan.