AKU TERDIAGNOSIS KANKER USUS BESAR: APAKAH HARUS OPERASI?
Hai kawan sehat!
Operasi atau pembedahan merupakan momok yang menakutkan bagi sebagian orang, tak terkecuali mereka yang mengalami kanker usus besar. Tidak jarang orang memilih untuk tidak dilakukan operasi. Sebenarnya apakah kanker usus besar harus dioperasi?
Jawabannya ternyata: IYA
Menurut PNPK Tatalaksana Kanker Kolorektal yang diterbitkan oleh Kemenkes, tatalaksana pembedahan merupakan tatalaksana utama untuk eliminasi dari kanker. Tapi sebelum itu, lihat dulu ya apa saja jenis pembedahan / operasi yang dilakukan?
- Bedah Endoskopi
Pembedahan jenis ini merupakan pembedahan yang dilakukan dengan cara memasukkan “teropong” ke dalam usus besar melalui anus, kemudian polip / tumor diambil dengan bantuan alat tersebut. Metode ini hanya bisa dilakukan pada polip / tumor jinak atau tumor ganas stadium 1 yang belum menyebar ke area sekitar
- Kolektomi
Kolektomi merupakan pemotongan sebagian kecil, satu segmen, atau mungkin keseluruhan usus besar. Banyak / sedikitnya bagian yang diambil bergantung pada ukuran dan penyebaran tumor. Semakin besar dan semakin luas area yang terkena tumor maka akan usus besar yang diambil akan semakin banyak. Operasi ini bisa dilakukan dengan cara membuka dinding perut (laparotomi) atau tanpa membuka dinding perut (laparoskopi). Tidak jarang, pasien dengan operasi ini harus hidup dengan stoma / lubang pembuangan sisa makanan dari usus yang disambungkan ke perut. Stoma ini dapat bersifat sementara maupun permanen.
Mengingat pentingnya pembedahan sebagai upaya untuk mengambil tumor dari tubuh, maka operasi ini merupakan tatalaksana utama yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selagi mungkin, untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan/atau kekambuhan akibat kanker usus besar. Upaya terbaik agar tidak dioperasi adalah dengan pencegahan serta deteksi dini kanker usus besar, karena dengan begitu, kemungkinan terkena kanker usus besar akan semakin kecil, atau kanker usus besar masih ditemukan dalam stadium awal sehingga tidak diperlukan pembedahan perut. Konsultasikan kekahwatiran anda tentang prosedur operasi ini dengan dokter yang merawat anda ya.
Sumber:
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/406/2018 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Kolorektal
- https://www.cancer.org/cancer/colon-rectal-cancer/treating/colon-surgery.html
Ditulis oleh: dr. Damianus Galih Panunggal
Disunting oleh: dr. Daniel Rizky, SpPD-KHOM