Berita

←   Kembali ke daftar berita Aku Punya Benjolan di Perut: Harus Melakukan Apa?

Aku Punya Benjolan di Perut: Harus Melakukan Apa?

Mengalami perubahan bentuk perut yang membesar atau terasa ada benjolan didalam perut mungkin cukup mengkhawatirkan. Apalagi mengingat gejala kanker usus besar yang salah satunya berupa benjolan atau pembesaran perut. Apabila anda mengalami pembesaran perut atau merasa ada benjolan di perut, apa yang harus dilakukan? Penyakit apa saja yang sekiranya memiliki gejala tersebut?

Benjolan yang teraba pada luar perut, dapat disebabkan berbagai penyakit, mengingat banyak organ yang berada didalam perut. Benjolan ini pun dapat keras maupun lembut, nyeri ketika ditekan ataupun tidak. Tidak semua benjolan di perut disebabkan tumor atau kanker. bagaimana cara membedakannya? Yang paling penting untuk diperhatikan adalah lokasi benjolan. Lokasi ini akan memperkirakan organ sumber benjolan tersebut.

Pembagian Letak Organ Perut/Abdomen

 

Untuk memperkirakan organ yang mengalami keluhan, dokter akan membagi perut menjadi 9 regio seperti gambar diatas. Apabila benjolan terdapat pada sebelah kanan atas, maka kemungkinan benjolan berada di hati/liver, ataupun kandung empedu. Benjolan juga dapat disebabkan oleh pembesaran liver. Sedangkan apabila teraba benjolan di tengah atas atau ulu hati, kemungkinan benjolan berada di lambung maupun pankreas. Jika benjolan terletak di kiri atas, dapat disebabkan oleh pembesaran limpa, benjolan di pankreas maupun pembengkakan ginjal. Apabila benjolan terletak di pinggang kanan, benjolan dapat berasal dari liver yang membesar maupun ginjal. Sedangkan jika benjolan disekitar pusar, dapat disebabkan benjolan pada usus kecil maupun pembuluh darah. Jika di pinggang kiri, kemungkinan benjolan berasal dari ginjal maupun usus besar. Pada bagian kanan bawah, dapat disebabkan oleh pembesaran usus buntu atau pada wanita di saluran tuba maupun indung telur. Jika benjolan terletak di atas kemaluan bisa disebabkan benjolan dari usus besar, kandung kemih, pada perempuan rahim dan pada laki-laki pembesaran prostat. Pada bagian kiri bawah, benjolan dapat berasal dari usus besar maupun indung telur pada perempuan. Selain pembesaran organ, benjolan dapat berupa tumor, hernia (keluarnya usus dari rongga perut), pembesaran kelenjar getah bening, lipoma (lemak) maupun hematoma (gumpalan darah).

Hernia merupakan keluarnya usus dari rongga perut karena adanya kelemahan dinding perut sehingga usus tampak menonjol keluar. Hernia pada awalnya bisa hilang timbul tergantung tekanan didalam perut. Hernia sering terjadi pada pasien batuk lama, atau sering mengangkat beban berat yang meningkatkan tekanan perut. Namun apabila dibiarkan semakin lama, dapat terjadi peradangan usus dan kematian jaringan akibat usus yang terjepit dinding perut. Pada saat seperti ini, benjolan akan terasa nyeri dan biasanya disertai keluhan sistemik. Tidakan yang dapat diberikan adalah operasi pembedahan untuk mengembalikan usus ke posisi semula.

Hematoma adalah gumpalan darah yang menumpuk dibawah kulit. Sebelumnya mungkin terjadi pecah pembuluh darah dibawah kulit yang menyebabkan darah yang keluar menggumpal dan menumpuk. Biasanya pecah pembuluh darah ini disebabkan oleh cedera sebelumnya. Hematoma dapat menyebabkan benjolan dan memar yang terasa nyeri. Sedangkan lipoma adalah gumpalan lemak dibawah kulit. Biasanya tidak terlalu melekat dan bersifat lunak serta tidak nyeri. Lipoma bisa muncul diseluruh tubuh dan biasanya lama berkembang. Lipoma dapat dihilangkan dengan tindakan pembedahan, namun kondisi dimana lipoma perlu dibedah bergantung pada pemeriksaan dokter.

Tumor yang berkembang didalam organ perut jarang menimbulkan benjolan. Namun, bisa saja tumor teraba terutama pada organ seperti liver, ginjal maupun pankreas. Tumor usus dan lambung masih mungkin juga teraba. Pada kanker usus atau tumor didalam usus biasanya gejala tidak hanya berupa benjolan, namun juga gangguan atau perubahan sifat buang air besar seperti diare maupun konstipasi dan BAB yang disertai darah atau keluhan lainnya.

Apabila benjolan semakin lama semakin besar, sifatnya berubah (tidak nyeri menjadi nyeri), dan disertai gejala sistemik (demam, mual muntah, penurunan berat badan dan lemas) maka anda perlu segera memeriksakan ke dokter untuk menentukan sebab benjolan tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat serta pemeriksaan penunjang terkait seperti USG, endoskopi ataupun CT scan. Tidak semua benjolan berbahaya dan berarti kanker, namun perlu pemeriksaan lebih dalam untuk menentukan tindakan dan pengobatan terkait benjolan yang anda alami.

 

Referensi:

  1. Vega P et al. Colorectal cancer diagnosis. WJGO.2015;7(12):422-33
  2. Lotfollahzadeh S, Recio-Boiles A, Cagir B. Colon Cancer. 2022 Dec 3. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. PMID: 29262132.

 

Ditulis oleh: dr. Fadhilla Chrisanti

Disunting oleh: dr. Daniel Rizky, SpPD-KHOM