Berita

←   Kembali ke daftar berita Cara Mencegah Kanker Pada Anak

Cara Mencegah Kanker Pada Anak

Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang lanjut usia, namun dapat menyerang pada anak-anak. Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi kanker pada anak umur 0-14 tahun mencapai 16.291 kasus tiap tahunnya, dengan 50% kasus datang ke fasilitas kesehatan saat sudah mencapai stadium lanjut. Kanker pada anak berbeda dari kanker pada orang dewasa. Jika kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sementara kanker pada anak sampai saat ini belum ada pencegahan yang dapat dilakukan. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab kanker pada anak. Apa saja yang dapat kita lakukan agar dapat menurunkan risiko kanker pada anak?

Kanker pada anak berbeda dengan kanker pada dewasa. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker pada anak. Hal ini diduga merupakan interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi. Keempat hal ini berinteraksi dan menyebabkan mutasi genetik yang membuat sel kanker dapat berkembang pesat. Selain itu, belum semua jenis kanker pada anak mempunyai metode deteksi dini, sehingga kanker pada anak belum dapat dicegah dan biasanya terdeteksi pada stadium lanjut. Namun ada baiknya bagi para orang tua untuk mengajarkan perilaku CERDIK pada anak agar terhindar dari berbagai jenis kanker yang timbul di kemudian hari.

CERDIK yaitu; Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, serta Kelola stres.

Mengingat bahwa faktor risiko lingkungan berperan penting dalam mutasi genetik yang dapat memicu kanker pada anak, peran serta orangtua dalam mengendalikan kondisi lingkungan sejak anak masih dikandungan sangatlah penting. Lingkungan seperti paparan radiasi, konsumsi rokok, alkohol, narkotik, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), serta paparan zat kimia seperti hidrokarbon dan pestisida dapat meningkatkan mutasi genetik yang memicu perkembangan sel kanker. Oleh karena itu, penting bagi ibu dan anak untuk tidak terpapar zat berbahaya sejak masa kehamilan.

Selain dari faktor lingkungan, riwayat keluarga dengan kanker juga menjadi faktor penting pada kanker anak. Apabila diketahui adanya riwayat anggota keluarga terdahulu memiliki kanker, maka perlu kesadaran dari orangtua untuk lebih rutin memeriksakan kesehatan anak secara berkala, terutama jika memiliki keluhan yang mengarah ke penyakit keganasan. Pada keadaan ini, jika memang anak memiliki kanker, akan terdeteksi lebih awal.

Kanker pada anak masih banyak ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini jelas mempengaruhi kualitas hidup anak. Pencegahan mungkin belum dapat dilakukan karena sebab kanker pada anak yang masih belum diketahui, namun mengendalikan faktor lingkungan untuk menurunkan risiko anak untuk menderita kanker menjadi sangat penting. Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan pada anak dengan faktor risiko tinggi.

Referensi

  1. Centers for Disease Control and Prevention. Questions and Answers About Leukemia. Available from: https://www.cdc.gov/nceh/radiation/phase2/mleukemi.pdf.
  2. Kanski JJ, Bowling B. Kanski's Clinical Ophthalmology – 8th Edition A Systematic Approach. Edinburgh: Elsevier; 2016.
  3. Taran SJ, Taran R, Malipatil NB. Pediatric Osteosarcoma: An Updated Review, Indian J Med Paediatr Oncol. 2017;38(1):33-43. doi:10.4103/0971-5851.203513
  4. Mahapatra S, Challagundla KB. Neuroblastoma. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021.

 

Ditulis oleh: dr. Fadhilla Chrisanti

Disunting oleh: dr. Daniel Rizky, SpPD-KHOM