Berita

←   Kembali ke daftar berita Anakku Kanker: Gimana Ya Ngomongnya?

Anakku Kanker: Gimana Ya Ngomongnya?

Membicarakan kanker kepada anak-anak bukanlah hal yang mudah. Kadangkala, bahkan sebagai orang tua pun kita sering merasa tidak mudah juga menerima kenyataan bahwa anak kita mengalami kanker. Namun cepat atau lambat, kita harus bisa menyiapkan anak kita untuk menerima kondisinya agar mereka paham akan apa yang harus dilakukan selama periode pengobatan. Simak tips-tipsnya yuk untuk membicarkan kanker kepada anak-anak kita.

Mengenali Karakter Anak Kita

Sebelum bisa menyampaikan terkait kanker yang dialami anak kita, kita harus mencoba memahami bagaimana sih anak kita. Di bawah ini, kami akan menjelaskan secara sekilas tentang karakter anak sesuai dengan rentang usianya.

Anak usia batita pada umumnya belum bisa memahami tentang hal-hal yang “rumit”, seperti apa itu kanker, kenapa harus pergi ke dokter dan lain sebagainya. Mereka juga takut untuk terpisah dari pengasuhnya / orang tuanya, sehingga kadangkala hal ini cukup menyulitkan untuk bertemu dengan dokter dan melakukan berbagai pemeriksaan medis. Maka dari itu, orang tua / pengasuh harus bisa menjelaskan dan meyakinkan mereka bahwa mereka tidak akan sendirian.

Anak usia 3 – 7 tahun sudah mulai memahami tentang apa itu sakit, apa itu kanker, dan apa itu obat; walaupun dengan konsep yang masih sederhana. Hal yang harus diperhatikan pada anak usia ini, selain dengan mereka takut berpisah dengan orangtuanya, adalah mereka takut untuk merasa sakit atau tidak nyaman. Orang tua harus bisa meyakinkan bahwa pemeriksaan dan pengobatan itu bertujuan agar sang anak sembuh dan menjadi lebih baik. Tentu, orang tua juga perlu meyakinkan bahwa mereka akan menemani mereka. 

Anak berusia 7 – 12 tahun sudah mampu untuk menerima informasi terkait kanker, dan bisa memahami bahwa diperlukan berbagai pemeriksaan dan pengobatan untuk kesembuhan mereka. Mereka juga sudah mulai paham untuk mencari-cari informasi terkait penyakit mereka. Sebagai orang tua, kita bisa membuka iklim diskusi bagi mereka tentang informasi yang mereka dapatkan di internet, sehingga mereka pun bisa berbagi cerita dan kekhawatiran dengan orang tua.

Saat sudah menginjak masa remaja, anak sudah semakin bisa memahami dan mencari informasi terkait penyakitnya. Mereka pun memahami bahwa mereka harus melewati berbagai pemeriksaan dan pengobatan untuk menyembuhkan kankernya. Hal yang cukup penting diperhatikan adalah mereka ingin memiliki peran dalam menentukan keputusan terkait pengobatannya. Selain itu, mereka juga bisa memahami efek samping obat terhadap tubuh mereka, dan kadangkala merasa tidak nyaman akan hal itu, seperti misalnya kebotakan. Hadirlah bagi mereka untuk mendengarkan keluhan mereka.

Tips membicarakan diagnosis kanker dengan anak anda

  • Kadang anda perlu berlatih tentang cara penyampaian yang tepat kepada anak anda. Mintalah saran kepada tenaga medis yang merawat anak anda atau kepada orang tua yang juga memiliki anak dengan kanker
  • Ketika anda menyampaikan tentang kanker untuk yang pertama kali, anda bisa mengajak seorang lain untuk hadir dengan anda. Orang ini bisa mencakup keluarga lain. Anda bisa juga mengajak dokter atau perawat untuk bisa menjelaskan kanker dengan lebih detil
  • Berbicara sekali, dua kali, tidaklah cukup. Jalinlah komunikasi yang singkat namun rutin agar jalur komunikasi tetap terjalin
  • Jujur dan terbukalah kepada anak anda. Hal ini juga termasuk untuk mengatakan bahwa anda tidak tahu jawaban atas pertanyaan anak anda.
  • Jalinlah iklim yang sehat bagi anda dan anak anda untuk saling berbagi perasaan. Orang tua adalah sumber informasi dan dukungan terbesar bagi anak. Jika anak merasa bahwa mereka tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka kepada orang tua, maka mereka pun akan merasa sendiri
  • Anak anda mungkin akan mendengar istilah-istilah medis yang belum mereka pahami. Anda dapat menjelaskannya dengan bahasa anda sendiri yang bisa mereka pahami, atau anda bisa tanyakan kepada dokter.
  • Jujurlah kepada anak anda akan apa saja yang mereka hadapi, termasuk kemoterapi serta efek sampingnya. 
  • Carilah dukungan untuk diri anda, anak anda, dan keluarga anda. Dukungan ini dapat berupa support group, pekerja sosial, atau Yayasan tertentu. 

Referensi

https://www.cancer.net/coping-with-cancer/talking-with-family-and-friends/how-child-understands-cancer

Ditulis oleh: dr. Damianus Galih Panunggal

Disunting oleh: dr. Daniel Rizky, SpPD-KHOM