Berita

←   Kembali ke daftar berita Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Sahabat Dengan Kanker

Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Sahabat Dengan Kanker

Menjadi pendengar yang baik merupakan hal yang dapat kita lakukan dalam mendukung pasien kanker. Mendengar secara aktif merupakan dukungan yang penting. Ikut merasakan perasaan dan pikiran mereka dapat membantu. Kita tidak perlu menjawab ataupun memberi saran, hanya mendengar keluh kesah mereka dapat menunjukan dukungan kita. Bagaimana caranya mendengar secara aktif agar dapat membantu orang yang kita cintai? Simak beberapa tips berikut ini!

Mendengar secara aktif bukan hanya mendengar kata demi kata yang diucapkan, namun menangkap makna dalam pesan apa yang sebenarnya disampaikan. Terdengar mudah, namun sulit untuk dipraktekan. Bagaimana saat mendengar agar tidak menginterupsi, tidak memberi saran bila tidak diminta dan tidak membandingkan hidup mereka dengan hidup kita.

Salah satu hal terlarang pada saat mendengarkan aktif adalah berbicara tentang diri kita sendiri. Hal ini sebenarnya adalah kecenderungan alami ketika berbicara dengan seseorang untuk menghubungkan pengalaman kita sendiri dengan pengalaman mereka untuk membangun hubungan dalam percakapan tersebut. Padahal, jika berbicara dengan seseorang yang mengalami masa sulit, hal ini justru bersifat sebaliknya, mereka akan merasa masalah mereka tidak penting bagi dan terkesan diabaikan.

Rasanya akan sangat membantu dengan memberikan saran. Padahal, tidak perlu memberi saran jika tidak diminta. Terkadang opini yang diberikan orang lain justru akan membuat bingung dan menyakiti hati mereka. Opini seperti “aku tidak akan melakukan pengobatan itu, sepertinya berbahaya!” akan menghadirkan rasa takut baru yang menambah penderitaan para pasien kanker. Pendapat yang tidak diminta semakin menjauhkan kesan empati yang sedang dibangun.

Mengulang kembali kalimat yang dikatakan menjadi tanda kita mendengar dan memahami apa yang mereka sampaikan. “aku lelah sekali bekerja sambil menjalani kemo” “sangat melelahkan ya, saat harus kemo dan tetap bekerja?”. Pernyataan dalam huruf miring sebenarnya mencerminkan apa yang telah dikatakan. Mengulangi kembali kalimat melalui parafrase dan mengajukan pertanyaan selama percakapan membuat mereka tau bahwa kita mendengarkan sehingga membantu membangun hubungan saling percaya. Hal ini juga menunjukan kita merasa berempati dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan.

Untuk memulai mendengar dengan lebih baik, tempatkan diri apabila kita berada di posisi tersebut. Rasa empati ini akan menunjukan apa yang sebaiknya kita lakukan dan tidak salah menempatkan diri. Perhatikan dengan seksama setiap kata yang mereka ucapkan, usahakan menangkap apakah ada makna lain yang mereka sampaikan secara tersirat.

Selain kata-kata, gerakan dan gestur non verbal akan sangat mempengaruhi percakapan. Lakukan kontak mata (namun jangan lakukan tatapan yang menusuk), pelukan, sentuhan dan usapan yang menunjukan kepedulian dan gestur bahwa kita akan selalu ada dan mendengarkan. Jangan interupsi, biarkan mereka selesai berbicara dan jangan ganti topik secara mendadak.

Saat orang yang kita cintai mengidap kanker, mendukung dan mendengarkan mereka merupakan bantuan yang sangat berarti. Terbuka dan jujur merupakan kunci dalam setiap percakapan terutama dengan pasien kanker. Dengarkan mereka dengan baik dan bersabar, akan sangat membantu mereka.

 

Referensi

  1. Cancer Research UK. How To Support Someone With Cancer. 2021. Available at: https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping/family-friends-caregivers/how-support-someone-with-cancer#:~:text=Ring%20them%20up%2C%20send%20a,beginning%2C%20during%20and%20after%20treatment.
  2. Gonzales M. How Breast Cancer Taught Me The Importance of Active Listening. 2021. Available at: https://breastofus.com/how-breast-cancer-taught-me-the-importance-of-active-listen/
  3. National Cancer Institute. Support For Caregivers: When Someone You Love Has Advanced Cancer. 2014

 

Ditulis oleh: dr. Fadhilla Chrisanti

Disunting oleh: dr. Daniel Rizky, SpPD-KHOM