Kanker paru merupakan penyakit keganasan dengan angka kematian dan kesakitan yang terus meningkat. Kanker paru pada stadium awal biasanya tidak menimbulkan banyak gejala bermakna. Seringkali gejala baru muncul ketika kanker sudah berkembang lebih lanjut. Karena penyakit yang baru diketahui saat sudah lanjut, butuh terapi intensif yang adekuat dalam menyembuhkan kanker paru. Berbagai agen kemoterapi dikembangkan pada akhir 1980-an dan 1990-an, namun sampai saat ini, efektifitasnya hanya sebesar 30-40% pada pasien kanker paru stadium IIIB dengan angka harapan hidup selama 1 tahun. Maka terus dikembangkan terapi yang lebih adekuat untuk menangani kanker paru, termasuk terapi target. Bagaimana ya, mekanisme terapi target dalam menyembuhkan kanker paru?
Terapi target atau target therapy adalah pengobatan kanker dengan menargetkan sel kanker menggunakan obat dimana akan menghambat pertumbuhan dan pembelahan kanker pada tingkat sel, dan hanya akan mengganggu pembelahan sel kanker. Harapannya, sel kanker tidak akan terus berkembang, sehingga terapi target berfokus pada penghambatan perkembangan sel. Berbeda dengan kemoterapi, obat pada kemoterapi bersifat toksik pada semua jenis sel, sehingga akan membunuh semua sel, tidak hanya sel kanker. Akibatnya, kemoterapi banyak menimbulkan efek samping dan ikut merusak sel sehat lainnya.
Terapi target memiliki beberapa jenis. Terdapat terapi target dengan antibodi monoklonal, dimana akan menghalangi sel untuk membelah sehingga pertumbuhan sel terhambat. Tipe lainnya adalah obat molekul kecil dimana obat akan masuk menembus kedalam sel dan membunuh sel dari dalam. Secara garis besar, terapi target akan menghambat perkembangan sel kanker saja, sehingga kanker tidak dapat berkembang lebih. Terapi dapat diberikan melalu infus di pembuluh darah maupun sebagai obat oral/diminum.
Kanker paru secara umum dibedakan dalam dua tipe histologi yaitu Non Small Cell lung Cancer (NSCLC) dan Small Cell Lung Cancer (SCLC). Kanker paru jenis NSCLC secara histologi dibedakan lagi menjadi Adenocarcinoma, Squamus Cell Carcinoma (SCC) dan Large Cell Carcinoma. Karena banyaknya tipe kanker paru, tidak semua tipe kanker dapat diobati dengan sel target. Pada kasus kanker paru yang sudah mengalami metastasis atau menyebar pada organ lain maupun pada kanker tipe SCLC, kemoterapi akan lebih efektif, karena kemoterapi akan menyerang pada seluruh sel, bukan hanya sel kanker utamanya. Sedangkan pada adenokarsinoma paru dan sekitar 50-80% SCC diketahui terjadi mutasi onkogenik. Mutasi tersebut terjadi pada reseptor sel yang menyebabkan terjadinya pembelahan sel yang tidak terkontrol. Pada kanker tipe ini, terapi target cocok diberikan.
Obat pada terapi target akan menghambat reseptor spesifik yang mengalami anomali pada kanker tersebut. Terapi target yang banyak diberikan pada kanker paru saat ini adalah terapi target pada reseptor EGFR, restor VEGF, EML4-ALK dan beberapa target lainnya. Obat yang banyak digunakan sebagai terapi target diantaranya erlotinib, gefitinib, bevacizumab, osimertinib, necitumumab, crizotinib, dabrafenib. Saat ini sudah ada beberapa pilihan target terapi pada kanker paru. Indikasi terapi target adalah sebagai terapi paliatif pada NSCLC stadium lanjut.
Meskipun terapi target hanya menyerang sel dan reseptor tertentu, tidak menutup kemungkinan adanya efek samping yang disebabkan oleh terapi target. Potensi efek samping dari terapi target tergantung pada obat terapi target mana yang diberikan dan target obat. Beberapa terapi target memiliki efek samping yang minimal, namun tetap ada efek samping lain yang jarang terjadi tetapi serius. Efek samping juga dapat bervariasi pada tiap penerima terapi. Efek samping yang sering muncul dapat berupa gangguan kulit (kering, sensitif, adanya ruam atau gatal), mual, gangguan pencernaan (diare), nyeri otot dan sendi serta gangguan darah (gangguan tekanan darah, gangguan pembekuan darah). Kebanyakan efek samping akan hilang saat pemberian obat dihentikan.
Dengan berkembangnya teknologi dan penelitian, terdapat banyak pilihan pengobatan yang dapat dijalani para penderita kanker paru. Namun, pilihan pengobatan yang diambil tetap bergantung pada kondisi pasien juga tingkat keparahan penyakit. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat terapi terbaik dengan efektivitas yang tinggi dan efek samping yang minimal.
Referensi:
Sajidaniyasa IGK. Terapi Target Pada Kanker Paru. PKB ILMU PENYAKIT PARU I. 2017.
Mitsudomi T. Advances in Target Therapy for Lung Cancer. Jpn J Clin Oncol. 2010;40(2):101-6
Wulandari L. Terapi Target Pada Kanker Paru. 2019
Ditulis oleh: dr. Fadhilla Chrisanti
Disunting oleh: dr. Daniel Rizky, SpPD-KHOM